Disiplin waktu adalah salah satu kunci kesuksesan.

Disiplin waktu adalah salah satu kunci kesuksesan.

Orang sukses dan gagal mempunyai kesamaan terhadap waktu. Mereka sama- sama memiliki 24 jam sehari. Yang membuat mereka berbeda adalah apa yang mereka lakukan selama kurun waktu 24 jam itu atau pengunaan disiplin waktunya.Orang sukses menggunakan waktunya dengan penuh disiplin dan tanggung jawab untuk meraih sukses yang lebih besar, sedangkan orang gagal menghabiskan waktunya dengan sia- sia, seperti bermalas- malasan tanpa melakukan apa pun yang berarti dan produktif.

Lebih parah lagi, orang yang gagal menggunakan waktunya secara sadar maupun tidak sadar, akan membawa dia ke lembah kegagalan yang lebih dalam lagi. Akibatnya, wajar saja banyak orang yang bertanya, mengapa orang sukses semakin sukses sementara orang gagal semakin gagal. Jawabannya adalah karena manajemen waktu. Tuhan berlaku sangant adil dalam hal pemberian waktu. Andalah yang harus memutuskan dalm hal penggunaan waktu anda. Untuk memraih sukses, gunakan lah waktu anda sebaik- baiknya. Banyak dari antara kita yang menghamburkan waktunya untuk hal-hal yang tidak berguna dan tidak produktif.

tips menghilangkan penyakit malas

Malas bisa kita hindari ketika ia datang menyerang kemauan dan semangat kita, di bawah ini ada beberapa tips antara lain:

  1. Membasuh muka atau mandi ketika kantuk menyerang.
  2. Mengubah posisi duduk ketika membaca. Misalnya dari duduk berubah menjadi berdiri, namun disarankan jangan dari duduk terus berbaring bisa berbahaya atau bisa kebablasan tidur.
  3. Berpindah dari ruang baca ke kamar yang lain. Kalau sebagai anak kos bisa disiasati, berpindah dari kamar kita ke beranda kos, ruang tamu atau bahkan bisa juga ke dapur.
  4. Menghirup udara yang segar dengan cara berdiri di dekat jendela atau membuka jendela-jendela kamar lain untuk menambah kesegaran. Sebagai anak kos bisa disiasati dengan menciptakan aroma terapi, misalnya dengan menyemprot ruangan dengan wangi-wangian dan jika ada kipas angin, bisa menyetel kipas untuk menyebarkan wangi-wangian tersebut ke segala ruang. Karena mungkin tidak semua anak kos mempunyai jendela kamar.
  5. Berjalan-jalan sebentar di sekeliling rumah. Bisa diganti dengan kegiatan yang lain misalnya merapikan rak yang berantakan, atau kegiatan yang lain yang bisa menggerakkan otot-otot kita.
  6. Berbincang-bincang sebentar dengan keluarga atau teman sekos namun mengenai hal mubah bukan keharoman. Hati-hati jangan sampai lupa tujuan utama dalam berbincang-bincang yaitu untuk menumbuhkan semangat, bukan untuk ngobrol bahkan meng-ghibah.
  7. Berdiri membuat secangkir kopi, teh, susu atau juice untuk menghilangkan kebosanan dan menjernihkan akal.
  8. Mengubah kegiatan ketaatan. Misal bosan menghafalkan surat berganti dengan membaca, jika membaca bosan bisa diganti dengan mendengarkan kajian lewat CD.

Itulah beberapa tips agar kita bisa terjauh dari penyakit malas. Akan tetapi yang paling utama jangan sampai kita lupa berdo’a agar Alloh senantiasa memberi kita semangat dan agar menjauhkan diri kita dari penyakit malas tersebut. Wallohu A’lam bishowab.

Semoga tips di atas dapat bermanfaat bagi penulis ataupun bagi pembaca. Selamat tinggal Malas…

Disusun ulang oleh: Ummu Aufa

LANGKAH- LANGKAH BELAJAR EFEKTIF

Langkah-langkah belajar efektif adalah mengetahui

  • diri sendiri
  • kemampuan belajar anda
  • proces yang berhasil anda gunakan, dan dibutuhkan
  • minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran anda inginkan

    Empat langkah untuk belajar.
    Mulai dengan cetak halaman ini dan jawab pertanyan-pertanyaannya. Lalu rencanakan strategi anda dari jawaban-jawabanmu, dan dengan "Pedoman Belajar" yang lain.

    Mulai dengan masa lalu Apakah pengalaman anda tentang cara belajar? Apakah anda

    What was your experience about how you learn? Did you

    • senang membaca? memecahkan masalah? menghafalkan? bercerita? menterjemah? berpidato?
    • mengetahui cara menringkas?
    • tanya dirimu sendiri tentang apa yang kamu pelajari?
    • meninjau kembali?
    • punya akses ke informasi dari banyak sumber?
    • menyukai ketenangan atau kelompok belajar?
    • memerlukan beberapa waktu belajar singkat atau satu yang panjang?

    Apa kebiasaan belajar anda? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik? terburuk?

    Bagaimana anda berkomunikasi dengan apa yang anda ketahui belajar paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara?

    Teruskanke masa sekarang Berminatkah anda?
    Berapa banyak waktu saya ingin gunakan untuk belajar?
    Apa yang bersaing dengan perhatian saya?

    Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses?
    Apa yang bisa saya kontrol, dan apa yang di luar kontrol saya?
    Bisakah saya merubah kondisi ini menjadi sukses?

    Apa yang mempengaruhi pembaktian anda terhadap pelajaran ini?

    Apakah saya punya rencana? Apakah rencanaku mempertimbangkan pengalaman dan gaya belajar anda?

    Pertimbangkan
    proses,

    persoalan utama

    Apa judulnya?
    Apa kunci kata yang menyolok?
    Apakah saya mengerti?

    Apakah yang telah saya ketahui?
    Apakah saya mengetahui pelajaran sejenis lainnya?

    Sumber-sumber dan informasi yang mana bisa membantu saya?
    Apakah saya mengandalkan satu sumber saja (contoh, buku)?
    Apakah saya perlu mencari sumber-sumber yang lain?

    Sewaktu saya belajar, apakah saya tanya diri sendiri jika saya mengerti?
    Sebaiknya saya mempercepat atau memperlambat?
    Jika saya tidak mengerti, apakah saya tanya kenapa?

    Apakah saya berhenti dan meringkas?
    Apakah saya berhenti dan bertanya jika ini logis?
    Apakah saya berhenti dan mengevaluasi (setuju/tidak setuju)?

    Apakah saya membutuhkan waktu untuk berpikir dan kembali lagi?
    Apakah saya perlu mendiskusi dengan "pelajar-pelajar" lain untuk proces informasin lebih lanjut?
    Apakah saya perlu mencari "para ahli", guruku atau pustakawan atau ahliawan?

    Buat
    review
    Apakah kerjaan saya benar?
    Apakah bisa saya kerjakan lebih baik?
    Apakah rencana saya serupa dengan "diri sendiri"?

    Apakah saya memilih kondisi yang benar?
    Apakah saya meneruskannya; apakah saya disipline pada diri sendiri?

    Apakah anda sukses?
    Apakah anda merayakan kesuksesan anda?

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme